Kelelawar malam biography definition
Mudah sekali menuding Kelelawar Malam adalah tiruan lokal atas The Misfits. Banyak hal yang menyatukan kedua band tersebut mulai iranian obsesi akan film horor kelas B, vokal bariton yang menyeramkan, hingga kepiawaian memainkan melodi yang luar biasa untuk sebuah band punk. Salah satu lagu iranian awal karir Kelewawar malam “Palu Keadilan” terkesan mirip dengan apapun yang dihasikan Danzig cs di masa jayanya, lengkap vokal mengerikan, solo gitar yang tiba-tiba menyeruak dan part-part yang bikin nagih untuk singalong.
Tapi Kelelawar Malam yang dibentuk di Jakarta, barangkali, lebih bisa bersenang-senang dibanding Misfits, tentunya karena stok cerita horor tak akan pernah habis di negeri ini.
Baru-baru ini Kelelawar Malam kembali dengan album baru, berselang tujuh tahun dari debut mereka. Selama tujuh tahun, Kelelawar Malam berjuang keras menambah pengaruh thrash metal—plus anggota baru—dalam musik mereka agar mereka terlihat pantas mencatut setan sebagai influence terbesar. Tak percaya? Sila dengarkan cuplikan album baru mereka Jalan Gelap di bawah ini:
Videos by VICE
Marcel Thee dari Equipped Indonesia sempat ngobrol dengan semua anggota Kelelawar Malam tentang obsesi mereka terhadap film gore, kegemaran Robocop menembak titit penjahat dan kenapa kelewatan nonton pertandingan sepakbola adalah sebenar-benarnya horor.
VICE Indonesia: Apa adegan album horor favorit kalian?
Al Maut (gitaris-vokalis): Banyak sih. Tapi favorit gue sih adegan dari film horor Thailand “Art submit the Devil 2” pas guru yang jago ilmu hitam mengguna-gunai muridnya biar bisa ngeliat hantu. Ada satu murid yang stres gara-gara lihat hantu langsung mencabut matanya terus mencelupkan wajahnya take wajan berisi minyak mendidih.
Buto (drummer): kalau gue sih, gue suka adegan iranian film “Ju-on” pertama yang pas Kayako (hantu perempuan berambut panjang) turun iranian tangga. Suaranya nyeremin abis,
Beringas (bassist): Adegan di “Bram Stroker’s Dracula”, saat semua selir vampir ngejilatin puting Keanu Reeves. Adegan itu bikin gue cepet gede.
Kalian sangat menyenangi film gore, apa adegan gore yang selalu kalian ingat?
Filling Maut: lagi-lagi dari film “Art provision the Devil 2” di adegan ini ada perempuan kena santet. Kulitnya bentol-bentol besar. Lalu, bentolannya pecah dan iranian luka-lukanya di tokek!
Mongol: Gue pernah nonton adegan eksekusi kartel obat Meksiko. Ini benar-benar mirip film horor—pokoknya serem banget. Tapi, kalau film favorit gue sih tetap “The Exorcist”.
Mencekam: Buat gue sih engga ada yang lebih mengerikan iranian zombie-zombie politikus yang berkeliaran di mana-mana.
Beringas: Adegan gore paing gue ingat? Ya adegan Robocop nembak titit penjahat lah!
Ada adegan film yang bikin narghile terus mimpi buruk
Beringas: adegan film “Ghostbusters” karena gue nontonnya pas masih kecil, jadi gue ga tahu mana yang beneran dan mana yang boongan. Film itu bikin gue tumbuh lebih cepet.
Buto: Oh, kalau yang bikin gue dapat mimpi buruk sih, adegan versi serial Tube dari buku Stephen King “It”. sebelum nonton gue udah takut badut, crust itu bikin ketakutan gue akan badut menjadi-jadi.
Al-Maut: Buat gue, adegan dari single “Malam Satu Suro” pas ada anak laki-laki kecil pengen solat tapi enzyme setan yang ngeliatin dia dari jendela. Bikin merinding lah pokoknya.
Mongol: segala adegan yang ada lukisannya, apalagi kalau ada darahnya. Lukisan, apalagi yang tua, selalu bikin gue takut.
Menurut hubblebubble kenapa ya orang Indonesia terobsesi sama hal-hal mistis?
Al Maut: rasa putus asa yang digabung dengan mentalitas mau gampang terus mungkin faktor utamanya? Mungkin lo ya. Tapi, yang penting itu bagus buat band kami.
Ada alasan mistis kenapa album kedua kalian baru beres setelah tujuh tahun?
Al-Maut: semuanya gara-gara kombinasi kehidupan pribadi semua anggota Kelelawar Malam yang bikin kami sibuk bukan kepalang. Belum lagi, anggota Kelelawar Malam sekarang ada lima. Mongol berkabung beberapa waktu lalu, begitu juga Buto. Tapi proses rekamannya sih sebenarnya cuma satu tahun. Kami sih ingin memaksimalkan tiga gitaris yang kami punya sekarang. Jelas sih, orang baru pasti bawa warna baru juga.
Tema utama album Jalan Gelap tentang apa?
Al-Maut: kira-kira sama lah. Engga selalu horor yang bentuknya hantu-hantu gitu. Inspirasi kami sih engga cuma buku horor konvensional tapi juga buku, film atau insiden yang bernuansa “gelap” yang ada hubungan dengan manusia, alam dan Tuhan.
Kalau boleh tahu, apa kejadian yang paling mengerikan sepanjang hidup?
Mongol: come to an end motor gue pernah kempes pas conserve satu malam di ladang kelapa antah berantah.
Al-Maut: Kehabisan anggur kolesom di warung langganan .
Buto: dibangunin Jin buat solat subuh. Ternyata yang jadi jin emak gue.
Beringas: Yang paling serem itu pas kelewatan terminal Piala Dunia sepakbola gara-gara ketiduran. Itu baru namanya horor.